Kamu sadar telah lama mencari, namun tak kunjung
menemukan. Kekosongan jiwa yang lama mengendap, merasuki, hingga meracuni
tubuhmu kini sedang menjalar kedalam urat-uratmu yang paling dalam. Kesakitan
dan rontaan kata hatimu, menuntut untuk bebas. Dibebaskan. Dan menjadi bebas
selamanya. Tapi kamu selalu berkata, “aku terlalu berani untuk tidak berbuat
sesuatu.” Atau katakanlah, “aku malas berubah. Toh untuk apa?” . Mungkin
begitu. Ya, terkadang, jeritan hati kecilmu tak terdengar oleh otak. Dan
terjadilah ketidak-sinkron-an antara hati dan otak. Hati, yang selalu memiliki
perasaan memilih tindakan asxdf sedangkan otak, logis. Tapi, karena
ketidak-singkronan itulah yang membuat kesenjangan antara keduanya.
Kamu sadar telah lama berlari, namun sampai di tujuan
kamu hanya seonggok manusia berpeluh. Tidak lebih. Ada hal yang lama
membunuhmu, waktu. Kamu tak pernah sadar ia cepat berlalu. Tanpa tersadar kamu
pernah berkata, “masih kemarin aku masuk TK, bermain tak tahu waktu, tertawa
tanpa lelah-tak memikirkan persoalan masalah orang dewasa.” Kamu tak akan bisa
kembalikan waktu, sedetik yang lalu pun kamu tak mampu. Kini, apa sekarang yang
kau cari? Sudah berapa lama umur jiwamu sekarang? Lantas, apa yang kau cari
dalam dunia yang fana ini? Aku pun juga tak mengerti apa.
sumber gambar : google
Kamu sadar.....
ReplyDeleteTerlalu rumit :D
ReplyDeleteyaaa? ehehe :D
Delete