"Impian Masuk UI Ada di Pelupuk Mata"
Entah apa yang terbesit di hati anakku, Firdausa ini tiba-tiba antusias dan gemes membuka website UI. Apa ikut-ikutan teman sekolah atau letusan dari diri sendiri (panggilan jiwa) untuk mengukir cita-citanya menjadi insan yang percaya diri. Firdausa yang bisa menjawab. Anaaku yang lahir pertama ini-memang sok bikin gregetan dan dagdigdug. Jauh hari, ia mempersiapkan informasi yang akurat tentang apa saja yang akan ditulis di lembar buku. Diantaranya "konsep belajar efektif dan mandiri" untuk meraih sukses UN dan masuk SMA favorit dan pula sukses UN dan masuk ke PTN yang menjadi idamannya.
Entah apa yang terbesit di hati anakku, Firdausa ini tiba-tiba antusias dan gemes membuka website UI. Apa ikut-ikutan teman sekolah atau letusan dari diri sendiri (panggilan jiwa) untuk mengukir cita-citanya menjadi insan yang percaya diri. Firdausa yang bisa menjawab. Anaaku yang lahir pertama ini-memang sok bikin gregetan dan dagdigdug. Jauh hari, ia mempersiapkan informasi yang akurat tentang apa saja yang akan ditulis di lembar buku. Diantaranya "konsep belajar efektif dan mandiri" untuk meraih sukses UN dan masuk SMA favorit dan pula sukses UN dan masuk ke PTN yang menjadi idamannya.
Soal cita-cita Firda, saya sebagai orangtua belum bisa menebak jurusan apa yang diminatinya ke PTN nanti. Rabaan saya : jika dilihat dari coretan kertas buku harian - Firdausa ingin menekuni Sastra Prancis ketimbang akuntansi; bila nanti bisa ke Universitas Indonesia, katanya.
Dia sangat hobbi menulis di blog, semakin diminati dan sejumlah komentar di blognya yang juga turut ambil bagian. Firda paling pas tulisan yang dibuatnya (apik dan menawan). Teman sekostannya (Madha Qoyyulledy) - turut mendukung apa yang Firda kerjakan dalam dunia literasi. Teruskan menulis ya Fir.
Selamat belajar dan menulis! :)
Tulisan diatas adalah murni coretan ayahku di kertas folio yang
beliau tulis beberapa hari yang lalu, katanya. Entah apa yang mendasari beliau
untuk menulis untuk anaknya ini. Pertama kali membaca tulisan tersebut aku
merasa terharu dan bahagia. Ayahku menulis itu untukku :’))
Ayah, terimakasih ya untuk segalanya. Meskipun
aku tak pernah cukup dengan kasih sayangmu yang seluas Mama. Meskipun aku tak
pernah mengerti betapa capainya engkau menafkahi kami. Meskipun terkadang aku
membuatmu kesal. Ayah, aku berjanji tak akan mengecewakanmu. Tetaplah peluk aku
dengan doa-doa yang kau panjatkan kepada-Nya tiap lima waktu. Maafkanlah aku
yang saat ini masih belum bisa membahagiakanmu dengan sempurna. Tapi aku janji,
I’ll do my best..
Anakmu..
Berjuanglah! Yakin kamu bisa, deh :D gue doain yang terbaik juga. Hehe
ReplyDeleteterimakasih :) Amin hehe
Delete