SMAN 1 Jember, tampak depan.
Apa yang ada dipikiran kalian tentang sekolah?
Tempat
yang harus kita tuju setiap pagi dalam 6 hari seminggu berangkat dalam keadaan
ngantuk dan pagi-pagi buta?
Tempat
terasyik membangun cita dan cinta?
Atau
hanya tempat buat numpang popularitas bagi sebagian siswa?
Oke.
Menurut gue, sekolah itu ya tempat pelajar-pelajar menuntut ilmu yang bermanfaat banget terutama bagi diri sendiri. Syukur-syukur kalo ilmunya juga bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa. Sekolah bukan hanya sekedar menuntut ilmu alam, ilmu sosial, dan
ilmu agama. Tetapi juga belajar tentang arti bagaimana bersosialisasi,
beradaptasi, dan bagaimana seharusnya menjalani hidup. Bersosialisasi disini
bukan hanya dengan teman sekelas saja, melainkan dengan teman-teman di kelas
lain. Hal yang paling susah itu beradaptasi, cara kita bagaimana dengan cepat
menyesuaikan lingkungan sekolah dengan suasana baru yang berbeda dengan SMP.
Ada orang yang sangat cepat beradaptasi, tapi gue beda banget. Gue orangnya
susah beradaptasi, bahkan dengan teman sekelas. Lebih banyak diemnya daripada
ngomongnya. Tapi itu dulu, sekarang nggak lagi dong J
di sekolah kita dididik untuk menjadi manusia yang religius, patuh terhadap
orangtua dan guru-guru/dosen, mengamalkan Pancasila dan UUD 1945. Let’s do the best!
Seharusnya
kita semua layak bersyukur karena diberi kesempatan untuk bersekolah. Bayangkan
anak-anak yang terlantar gara-gara nggak sekolah, mungkin alasan klasiknya
nggak ada biaya. Mereka ada yang mencari tumput gajah untuk pakan ternaknya,
mengamen, dan lain-lain. Miris. Kasihan.
Gue
pernah denger statement yang terlalu ‘nge-judge’ seseorang atau sebagian orang
di sosial media Twitter. -> Orang yang
nggak sekolah aja atau lulusan SD bisa jadi pengusaha sukses boro-boro yang
sekolah nggak tau deh.. Gue cuma bisa diem pas buka TL, pikiran gue
langsung melayang ke pengusaha Bali yang terkenal sangaaat kaya. Entahlah lupa
namanya. Kita memang hanya bisa melihat seseorang ketika dia sudah sukses,
terkadang sebagian dari kita bahkan lupa bahwa orang yang nggak lulus SD pun
bisa dengan gigihnya berjuang demi masa depannya. Entah itu merantau ke ibukota
jadi kuli bangunan, atau apapun. Remember, for the future.
Cukup
miris dan melelahkan bertempur di arena peradaban manusia yang semakin maju
ini. Apalagi kalau nggak beneran atau menganggap hidup ini main-main. Gue
menghargai kalau ada orang yang memberi pernyataan hidup nggak usah dibawa
berat, nyantai aja mah. Atau istilahnya menikmati hidup. Nggak salah juga kan?
Di sekolah apalagi gue yang udah di
bangku SMA nggak lagi disuapin materi-materi. Guru hanya sebagai fasilitator,
siswa yang menjalankan aktivitas pembelajaran. Contohnya: presentasi Ekonomi
tentang bank, OJK, LKBB, reksa dana dan lain-lain. That’s our job. Daily test
and others. Thanks to my classmates, wheey they’re the amazing bestfriends for
me! semoga ada temen sekelas gue yang baca ini :’))
Di
lingkup dunia pendidikan Indonesia ada berbagai macam kurikulum yang
‘dijejali’ kepada siswanya untuk memahami materi dari tahun ke tahun. Yang
baru-baru ini yaitu kurikulum 2013. Hayoo siapa aja nih yang kedapetan
kurikulum 2013 kaya gue? Cung! Banyak keluh kesah persoalan kurikulum 2013 yang
pernah gue baca di Twitter maupun Facebook.
Sungguh
banyak materi yang harus kami lahap semester ini, materi kelas 11 dan kelas 12
pun ikut dimasukkan dalam materi mapel kurikulum 2013. Dan, kami semua kaget.
Ternganga. Lelah. Tak berdaya. -_- gue sih positif thingking aja, mungkin para
petinggi Depdiknas lebih mempersiapkan generasi kami menjadi generasi emas
Indonesia dan menyiapkan Indonesia yang lebih baik.
Sekolah
dan kurikulum memang sangat erat kaitannya. Seperti tidak dapat dipisahkan
karena sekolah dan kurikulum adalah suatu kesatuan. Mumpung masih sekolah
(khususnya SMA) seneng-senengin tuh sekolah, ceria tiap hari, rajin belajar dan
ngerjain tugas-tugas. Gue yakin itu bakalan berguna banget buat kehidupan kita
kelak. Memang, terkadang kita atau sebagian dari kita lalai dengan tugas-tugas
yang diberikan guru dan malasmax belajar karena alasan capek ekskul atau yang
lain. Gue sendiri juga gitu, kadang males banget kadang rajin ya rajin. Dan gue
percaya setiap pelajar itu nggak bakal rajin terus atau males terus, passti ada
rentang waktu dimana dia memang ingin serius demi masa depannya. Coba deh,
kalau kita males inget-inget hal terburuk yang akan terjadi dengan kita di masa
depan. Buat harapan atau target-target kalian yang akan dicapai dalam kurun
waktu 5 – 10 tahun, tulis di kertas dan ditempel di dinding kamar. Baca tulisan
itu disaat malas menghampiri dan juga ingatlah usaha kedua orangtua kita yang
sudah bersusah payah membiaya kehidupan kita. Jangan pernah deh nyakitin hati
orangtua..
meraih mimpi, yuk :)
At
last but not least, suatu saat nanti pasti ada salah satu atau malah mungkin
sebagian mimpi-mimpi kita yang pernah kita tulis dikabulkan oleh Tuhan. Amin.
Semoga kita selalu diberkati dan selalu dalam dekapan kasih Tuhan YME. Percaya dan
bagi gue apa yang kita lakuin hari ini pasti akan berbuah di esok hari.
Be
positive!
sumber gambar : google
Bersusah-susah dulu deh sekarang, besok pasti akhirnya bisa dapet hasilnya :)
ReplyDeleteyak sip, amin :)
Delete