Tuesday 18 February 2014

[Mozaik Blog Competition 2014] How To Be Immortal



Hey kamu, iya kamu, tolong dijawab ya.. Apakah kamu mengenal dirimu lebih baik dibanding oranglain? Apakah kamu memahami potensi yang ada dalam dirimu? Jika jawabannya “YA”, I wanna say “Congratulation, you’re the winner!” J
         Banyak sekali remaja tidak memahami dirinya dengan baik, tidak bisa mengenali potensi luar biasa apa yang bisa dia kembangkan agar menjadi orang yang lebih baik, kalaupun remaja-remaja di dunia ini tidak tau seluk beluk dirinya sendiri, FAIL. Kenapa? Masa remaja adalah masa dimana kita menemukan passion kita. Misal: seorang anak yang suka membaca buku atau novel, belum tentu dia juga suka menulis meskipun dia banyak-banyak membaca. But I think, remaja yang suka menulis sudah barang pasti suka membaca.
         Menulis adalah proses melahirkan perasaan atau pikiran dengan tulisan. Dimana kita sebagai ‘dalang’ dalam suatu cerita yang ingin kita buat, mengekspresikan diri kita, berbagi ilmu. Banyak hal yang dapat kita tulis di dunia ini, mulai saja dengan lingkungan hidup kamu sehari-hari. Ceritakan. Ceritakan kejadian unik apa yang kamu rasakan kala itu. Misalnya kamu melihat seorang yang kamu suka bertanding sepakbola antar kelas dengan sekolahmu, apa yang kamu lakukan untuk memberi dia semangat, bagaimana responnya terhadap keramahanmu, tatapan matanya. Ceritakan di buku diary atau blog.


         Dari kejadian sepele pun bisa jadi bahan cerita untuk diceritakan, ceritakan dengan style-mu sendiri. Terserah kamu ingin menuliskannya dalam format komedi ataupun ala-ala tulisan sastra gitu deh. Yang terpenting adalah menjadi diri sendiri itu lebih baik. Misalnya ada pengguna internet yang kesasar ke blogmu, kebetulan konten tulisan di blog kamu menarik dan oke. Nah, di lain hari kamu ketauan kalau tulisan-tulisan di blog kamu totally just Ctrl+C dan Ctrl+V. Hasilnya? Percuma!
         Untuk orang yang biasanya pendiam di dunia nyata, bisa jadi di dunia maya ia malah menulis di blognya dengan kata-kata puitis nan menyejukkan hati. Who knows? Kesulitan seseorang yang baru benar-benar ingin menulis adalah bagaimana memulai tulisannya. Ala Raditya Dika-kah? Atau seperti kata-kata terjemahan novel karya Paulo Coelho? Langkah ampuh untuk menemukan style-tulisan sendiri yaitu dengan banyak-banyak membaca, blogwalking. Dijamin deh nggak bakalan nyesel!
         Hal-hal yang terjitu yang membuatku semangat menulis sampai detik ini adalah :
1.   PASSION.
Aku suka sekali menulis sejak kelas 1 SD, entah itu kejadian konyol setiap hari, cerpen, puisi. Rasanya menyenangkan sekali mempunyai dunia sendiri yang belum tentu juga dimiliki anak kelas 1 SD. Halaman terakhir buku catatanku menjadi sasaran empuk bagiku menulis. Semakin lama tulisanku menjadi berkembang dan lebih enak dibaca. Aku semakin rajin menulis puisi untuk ditempelkan di mading SD, hingga SMP aku semakin mengasah kemampuan menulis yang aku punya dengan mengikuti KIR. Alhamdulillah, aku menjalani proses menulisku itu dengan bahagia tanpa ada rasa tertekan. Itu semua karena: passion.
2.   Orangtua
Sejak mengetahui kalau aku lebih senang menghabiskan waktu untuk membuat tulisan berlama-lama di dalam kamar daripada bersepeda bersama teman sebayaku dulu, keduaorangtuaku sangat mendukung apa yang aku lakukan. Jadi bagiku, tanpa dukungan orangtua I’m nothing.
3.   Teman
Alhamdulillah teman-temanku mengerti apa yang aku suka menulis. Pernah suatu ketika dia bilang, “Fir, percuma kalo nulis doang di blog. Coba ikut kompetisi menulis/ngeblog gitu.” Sebenernya, nulis di blog juga berguna sih. Tapi bener juga.

Dunia literasi telah banyak memunculkan banyak orang hebat dalam sejarah perjalanannya. Contohnya Asma Nadia, Raditya Dika, J.K Rowling, C.S Lewis, Paulo Coelho, Soe Hok Gie dan lain-lain. Manusia hebat yang sangat menginspirasi saya dalam menulis yaitu Andrea Hirata, A.Fuadi, Stephenie Meyer, Kevin Anggara, dan para anggota komunitas blogger Kancut Keblenger. (Wait..itu perkumpulan blogger kreatif Indonesia loh).
Kevin Anggara, menyajikan buku perdananya dengan bahasa yang lugas, sesuai dengan daily life anak-anak SMA. Jangan salah, meskipun dia baru menerbitkan buku perdananya, blognya kece abis tjoy! Darah muda darahnya para remaja... (benerin kerah -_-) Ada banyak sih penulis-penulis Indonesia yang nggak kalah keren dari penulis luar, hihi. Cintai produk-produk lokal ya!
Ngomong-ngomong soal mencintai produk lokal nih :3 seorang penulis tuh nggak mungkin lancar-lancar aja dalam kegiatan menulisnya, bisa jadi idenya nge-stuck (bahasa kerennya mengalami ‘writer block’), dan hambatan lainnya. Aku sih, pernah.. Dukanya? Banyak! Sukanya? Banyak juga dong :p Contoh gampangnya gini, aku pernah bikin proyek kecil-kecilan di blog. Udah niat tuh bikin tags #7HariNgeblog , eh berhenti di hari kelima dengan hanya memposting 5 judul. Hal kecil yang seharusnya tercapai malah terbengkalai begitu saja. Gara-gara: tugas sekolah, ulangan harian, kerja kelompok dan waktu buat nulis rasanya nggak ada. Hambatan lainnya yaa koneksi internet lemot -_- FAIL.
Anyway, pikir-pikir dulu kita itu pengen jadi penulis sebenernya ngapain sih? Numpang tenar doang? Kalau cuma pengen namanya terkenal seantero jagad mendingan jadi selebtwit aja cyin. Murah kok, bermodal kata-kata galau di twitter bisa numpang nama tuh! Dan lagi, selebtwit bisa bikin buku coy. Buat aku sih males mengomentari selebtwit yang seperti itu, toh nggak ada gunanya kan? Konten tulisannya nggak beda jauh dari kumpulan tweet-tweet yang dia bikin.
Our dream, menjadi seorang penulis sesungguhnya yang membuat dunia ternganga akan karya-karya spektakuler kita.
Sukanya? Dengan menulis, aku bisa lebih memahami yang ingin kita sampaikan itu apa, perasaan gundah gulana dan bahagia, mengenal potensi diri dan meyakinkan kita bahwa untuk menjadi a succcess young writer itu gampang. Caranya? Mewujudkan dari sekarang. Read more. Love more. Explore more. Di era milenium ini, kini kita tidak harus lagi menulis di halaman terakhir buku catatan, melainkan di blog. Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari blog, seperti mengenal banyak teman di dunia maya, mendapatkan ilmu dari mereka, pokoknya banyak deh.
Coba kita renungkan, seandainya manusia tidak pernah mengenal aksara. Sejarah hanya dituturkan dari mulut ke mulut. Apa yang terjadi? Sejarah bisa jadi hanya seonggok kisah fantasi semacam kisah Alice in Wonderland. Menjadi dongeng pengantar tidur anak-anak tiap malamnya. Tidak ada yang percaya kejadian masa lalu / sejarah jika tidak menuliskannya. Ya, karena tulisanlah menjadi kehidupan ini bernyawa. Bersyukurlah, Tuhan Yang Maha Sempurna tau apa yang menjadi kebutuhan hidup manusia. Termasuk kebutuhan untuk menulis. Zaman dahulu, orang menulis di serat-serat bambu yang dijadikan kertas dan payrus. Mereka menuliskannya dengan hati dan penuh senyuman.
         Sekarang, Anda sudah mengerti kan how to be immortal? Bagaimana menjadi abadi? Yap! Menulislah. Anggaplah hari-harimu adalah sejarah panjang yang kelak akan kamu ceritakan kepada anak-anakmu dan cucu-cucumu. Bisa jadi 10 tahun yang akan datang terciptalah komputer maha canggih, aku tinggal bilang “nak, akses blog mami dong. Nih alamatnya..” dan seketika itu anak-anak/cucu-cucumu akan membaca sejarah manis pahit kehidupan yang pernah kamu lalui. Impossible is nothing.
         So, jika kali ini kamu sedang menunggu datangnya inspirasi untuk menulis, menunggu momen yang tepat, stuck, mari bangkit perlahan-lahan. Jangan pernah meragukan kekuatan dari tulisanmu. Bayangkan suatu saat nanti kamu menjadi penulis yang karyanya dikenal seluruh dunia, masukkan itu kedalam imajimu. Aku yakin Tuhan akan mendengar doa dan harapan kita.
         Kita lihat saja anak kecil yang ingin bersepeda, yang ia lakukan tentu saja bersepeda. Tidak berbeda jauh dengan bercita-cita sebagai penulis, tentu saja menulis.
Menulis yang seperti apa?

  • Menulis dengan senang hati
  • Menulis dengan tanpa keterpaksaan
  • Menulis dengan passion
sukses jadi penulis

At last but not least, you’ll never know who you are till you have tried how high you can fly and how far you can run! Tetap semangat untuk menjadi penulis yang cerdas bermartabat, ya..

5 comments:

  1. Iya, setuju ! Berteman dengan sesama yang suka menulis itu kadang memberikan semangat tersendiri :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bertemanlah dengan orang-orang yang suka menulis, tetapi jangan melupakan yang lain. Berterimakasihlah kepada mereka yang telah menorehkan tinta di lembar kehidupanmu :) semangat yaa

      Delete
  2. menulis dengan senang hati, hati jadi senang :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya :) tetap semangat menulis dengan senang hati

      Delete
    2. iya :) tetap semangat menulis dengan senang hati

      Delete

Please don't be a silent reader! :) sepatah dua patah komentar dari kalian sangat berarti hehe. Terimakasih sudah membaca ya. Salam. -@Firdausaah