Monday 30 December 2013

Goodbye 2013, Welcome 2014

Tahun 2013 ini merupakan tahun yang sangat indah buat gue. Banyak sejarah-sejarah manis dalam kehidupan gue yang memang mungkin susah untuk dilupakan. Gue berharap sejarah-sejarah dalam hidup gue/kesuksesan-kesuksesan kecil yang pernah gue raih di tahun 2013 ini dapat menjadi cerminan untuk melangkah kedepannya untuk tidak terlena dengan waktu dan dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin, menjadi manusia yang lebih dapat bertanggung jawab, dan masih banyak lagi harapan-harapan gue di tahun 2014.

Momen-momen indah yang pernah gue lalui di tahun 2013 ini sebagai siswa yaa bisa dibilang mengesankan dan masih membekas di otak dan kadang masih suka flashback.

1.      Kelas 9
Masa-masa paling indah buat gue selain kelas 8 ya kelas 9. Kelas 9 itu lagi sibuk-sibuknya nyiapin ini ituuuu.. hal yang bikin gue empet yaitu kudu nyiapin mental baja untuk menyelesaikan soal-soal semacam mid semester, UAS, try out, ujian praktek dan... UNAS! Iya UNAS. Makhluk bernama UNAS ini sungguh tidak pengertian sama sekali -_- kebayang gimana susahnya mengatur waktu untuk mempersiapkan apa yang harus disiapin, belajar misalnya.. Gue jujur paling males belajar, tapi yang namanya belajar itu menurut gue ya sebagai kewajiban kita sebagai siswa cerdas bermartabat . Gue inget nilai try out gue ngga bagus-bagus amat, paling bagus seinget gue sih Matematika hahaha. Nah kelas 9 ini memorable banget deh XD

Tuesday 24 December 2013

Banjir oh Banjir..

Belakangan ini kita sering melihat televisi-televisi gemar menayangkan tayangan banjir. Bahkan setiap hari media massa menayangkan lebih dari satu kali tayangan banjir. Setiap tahun banjir mengobrak-abrik ibukota Indonesia, Jakarta. Hal ini dikarenakan minimnya kesadaran masyarakat akan lingkungannya. Sayang sekali lingkungan yang indah itu dirusak oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, kan? Apalagi jika lingkungan tersebut sudah kotor, tidak terawat malah di’rusak’ lagi. Miris. Nah, siapa yang bertanggung jawab atas bencana banjir yang melanda beberapa daerah di Indonesia ini? Pemerintah kah? Masyarakat kah? Alam?
\
 sumber : google.com

Bahkan orang dewasa pun banyak yang senang membuang sampah di sungai. Perhatikan saja di sungai-sungai. Tidak menyadari (atau tidak peduli?), kalau tindakannya merusak ekosistem, tatanan kota/desa, melanggar hukum.

Monday 23 December 2013

Impian. Sejauh itukah?

Alhamdulillah masih dianugerahi oleh Allah hidup yang penuh karunia-Nya. Malam ini 23:53 (Sabtu malam, red) nggak bisa banget mata merem, yaudah deh jari-jari ini pun menari-nari diatas keyboard laptop unyu Acer Aspire 4739 :D nggak bisa tidur gara-gara tadi pagi (Sabtu, red) ayah ngambil rapor di sekolah. Pastinya dagdigdug lihat hasil belajarku selama satu semester ini (tadi bolos, jangan dicontoh ya teman-teman .-.v) hasilnya itu kaya mahasiswa-mahasiswa gitu deh, pake IP. Sempet nggak paham sama nilainya dan perasaan datar-datar aja setelah baca nilai rapornya. Iyaaa lumayan lah.
Tapi aku merasanya belajar selama sesemester ini nggak maksimal. Ini gara-gara culture shock yang aku alami dalam masa-masa awal masuk SMA, beda banget cara belajarnya dengan SMP.  Ibarat SMP itu masih bocah lima tahun yang makan disuapin, jadi materi apapun itu diberi dan soal ujiannya pun nggak jauh-jauh dari apa yang disampaikan guru (tergantung gurunya juga sih). Di SMA udah beda. Banget. Jauh. Apa-apa harus mandiri, materi cari sendiri ya gurunya masih nerangin juga sih tapi harus menambah bacaan lagi dan mencari referensi-referensi di internet. Tugas-presentasi-ujian-tugas-presentasi-ujian gitu aja teruuus :3
Sampai detik ini aku bersyukur banget bisa merasakan rasanya sekolah di SMA yang aku impi-impikan sejak kelas 7 SMP alhamdulillah dengan “tangan” Tuhan aku bisa menjalani segala ujian-ujianku selama di SMP. Rasanya emang berat banget, capek. Berdoalah kepada Tuhan yang memberi kamu kehidupan dan dengan “tangan” Tuhan jugalah Dia akan menjawab “iya” untuk segola doa dan pengharapanmu. Percayalah itu.

Saturday 7 December 2013

4 TIPE PELAJAR MENGERJAKAN SOAL UAS



UAS adalah Ujian Akhir Semester yang diadain setiap akhir semester. *yaiyalah* UAS seringkali seperti momok setiap pelajar, termasuk gue. Gue ngrasain sedihnya detik-detik menjelang UAS tuh banyaaaaak banget tugas, parah. Apalagi tuh kerja kelompok bikin ppt, presentasi dan segala macamnya fiuuuh berasa otak gue mau meledak kayaknye :v *dorr* hayooo siapa disini yang senasib kaya gue? Gue pernah berharap tuh UAS di skip aja langsung liburan gitu, tapi sayangnya UAS selalu ga peka. Gue sabarin aja ngadepin UAS dan akhirnya gue udah ngejalanin UAS seminggu tralalaaaaa yey UAS udah selesaiiiii ;3 *tebar bunga mawar* lama banget ga nulis nih gara-gara sibuk persiapan buat UAS mulai hari Jum’at yang lalu. Fuih lega pemirsaaah wkwk. #CURHAT Gimana nih UASnya udah selese belom? Disini gue bakal ngeshare kelakuan pelajar-pelajar saat UAS, cekidot!
1.     Nyontek
Kalo ini nih kayanya sesuatu yang lumrah banget terjadi dikalangan pelajar Indonesia mulai dari tingkatan PAUD, TK, SD, SMP, SMA, bahkan kuliah. Nyonteknya nih macem-macem, ada yang sebelum ujian tuh malemnya udah siapan fotokopi materi yang udah diperkecil 75% dilipet taruh sepatu. Hihihi bau tuh kertasnye, kasian juga tuh kertas ditaruh sepatu yaa wahahaa
2.     Tanya Temen
Ini masih tahap wajar, iya kalo nanyanya 2 soal atau 3 soal gitu ke temennya. Yang parah banget nanyanya nomer 1-7, 11-15, 22-30, 41-47 busyet dah -__- itu mah gaada bedanya sama preman yang malakin di pasar-pasar .-.v
3.     Gak Sengaja Liat Jawaban Temen
Orang yang lagi bingung-bingungnya nyari jawaban ga nemu-nemu tuh pusingnya 7 keliling :v tapi disaat ga sengaja liat jawaban tuh wiiih anggep aja tuh bantuan langsung dari Tuhan yang udah dengerin doa-doa kita
4.     Ngerjain Sendiri
Tipe pelajar yang ngerjain UAS sendiri tuh jenisnya cuma ada 2, kalo ga pinter banget ya pasrah. Pelajar yang ngerjain soal UAS sendiri dan keluar ruangan duluan tuh mungkin udah belajar jauh-jauh hari sehingga pas UAS tuh berasanya bisa semua.

Hayooo kalian termasuk tipe yang mana nih?

Monday 11 November 2013

Monday 4 November 2013

Belajar



Aku mulai lelah. Lelah dengan semua rutinitasku. Bukan, ini bukan rintihan tangis seorang pelajar putih abu-abu yang sedang bersemangat mengejar mimpi-mimpinya. Bukan juga jeritan tawa pelajar. Ku harap kalian bisa mengerti apa yang aku rasakan dan aku ajak kalian untuk memahami ini. Dunia pelajar. Kalian pasti pernah merasakan hal yang sama denganku.
Dunia pelajar bagaikan bumi tempat berpijak dengan segala macam aktivitas pelajar diatasnya. Dunia dimana bisa mengenal orang-orang baru, mengenal teman-teman baru, belajar mengerti apa sesungguhnya kehidupan, dan memahami arti penting persahabatan. Dunia pelajar adalah tempat terindah bagi pelajar untuk menggapai segala mimpi-mimpinya, tentu saja dengan belajar sepenuh hati dengan tulus ikhlas, dilandasi ego yang tinggi untuk menggapai prestasi tertinggi, bersaing dengan kawan sendiri, bertempur di medan perang dan akhirnya dengan disertai doa yang dipanjatkan itulah pelajar benar-benar telah berhasil mewujudkan dirinya menjadi pribadi yang di cintai Tuhan dan menjadi pelajar yang sukses, tentunya. Pelajar, sesuai dengan namanya, tugasnya adalah belajar. Iya, belajar. Tetapi belajar yang efektif dan bukan belajar melulu setiap hari dengan mengabaikan perintah Tuhan dan perintah orangtua.

Monday 7 October 2013

CORETANKU


Gelap. Pengap. Sesak. Tangis. Hambar. Penat. Mungkin kata-kata itu yang menggambarkan hidupku saat ini. Banyak sekali pertanyaan dalam diriku yang masih banyak dan tak kunjung ada jawab bagi pertanyaanku ini.
Kenapa? Tuhan.. Kenapa harus seperti ini?
Kenapa hidup saya seperti ini?
Apa Tuhan mempunyai tujuan lain untuk hidupku ini? Tetapi Tuhan, saya hanya gadis polos nan lugu yang masih belum banyak mengerti tentang hidup ini. Perjalanan hidup yang akan panjang dan akan lewati itu detik demi detik, menit demi menit, bahkan tahun demi tahun. Perjalanan ini masih belum berakhir dan entah kapan perjalanan hidup yang melelahkan ini akan berakhir kelak. Perjalanan hidup selayaknya aliran air sungai yang pada akhirnya mencari tempat terakhir singgahnya mereka, bermuara di samudera luas nan tenang dan damai. Tetapi hidup tidak seperti air dengan mudahnya menembus halangan dan rintangan di depan mereka, mereka dengan mudah melewati bebatuan besar dihadapannya untuk terus berjalan lurus.
Tidak kenyataan dengan hidup ini. Sangatlah berbeda. Dalam hidup setiap makhluk ciptaan Tuhan yang berakal pasti pernah merasakan suka duka, halangan dan rintangan. Semuanya tentulah tidak mudah bilamana pernah terfikirkan rasa menyerah untuk hidup dan membiarkannya berjalan begitu saja laksana air mengalir. Apakah akan terus meneruskan hidup ini seperti air yang mengalir?