Thursday 13 February 2014

Sekolah, Kurikulum, dan Impian

SMAN 1 Jember, tampak depan.
Apa yang ada dipikiran kalian tentang sekolah?
Tempat yang harus kita tuju setiap pagi dalam 6 hari seminggu berangkat dalam keadaan ngantuk dan pagi-pagi buta?
Tempat terasyik membangun cita dan cinta?
Atau hanya tempat buat numpang popularitas bagi sebagian siswa?
Oke. Menurut gue, sekolah itu ya tempat pelajar-pelajar menuntut ilmu yang bermanfaat banget terutama bagi diri sendiri. Syukur-syukur kalo ilmunya juga bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa. Sekolah bukan hanya sekedar menuntut ilmu alam, ilmu sosial, dan ilmu agama. Tetapi juga belajar tentang arti bagaimana bersosialisasi, beradaptasi, dan bagaimana seharusnya menjalani hidup. Bersosialisasi disini bukan hanya dengan teman sekelas saja, melainkan dengan teman-teman di kelas lain. Hal yang paling susah itu beradaptasi, cara kita bagaimana dengan cepat menyesuaikan lingkungan sekolah dengan suasana baru yang berbeda dengan SMP. Ada orang yang sangat cepat beradaptasi, tapi gue beda banget. Gue orangnya susah beradaptasi, bahkan dengan teman sekelas. Lebih banyak diemnya daripada ngomongnya. Tapi itu dulu, sekarang nggak lagi dong J di sekolah kita dididik untuk menjadi manusia yang religius, patuh terhadap orangtua dan guru-guru/dosen, mengamalkan Pancasila dan UUD 1945. Let’s do the best!
Seharusnya kita semua layak bersyukur karena diberi kesempatan untuk bersekolah. Bayangkan anak-anak yang terlantar gara-gara nggak sekolah, mungkin alasan klasiknya nggak ada biaya. Mereka ada yang mencari tumput gajah untuk pakan ternaknya, mengamen, dan lain-lain. Miris. Kasihan.


Gue pernah denger statement yang terlalu ‘nge-judge’ seseorang atau sebagian orang di sosial media Twitter. -> Orang yang nggak sekolah aja atau lulusan SD bisa jadi pengusaha sukses boro-boro yang sekolah nggak tau deh.. Gue cuma bisa diem pas buka TL, pikiran gue langsung melayang ke pengusaha Bali yang terkenal sangaaat kaya. Entahlah lupa namanya. Kita memang hanya bisa melihat seseorang ketika dia sudah sukses, terkadang sebagian dari kita bahkan lupa bahwa orang yang nggak lulus SD pun bisa dengan gigihnya berjuang demi masa depannya. Entah itu merantau ke ibukota jadi kuli bangunan, atau apapun. Remember, for the future.
Cukup miris dan melelahkan bertempur di arena peradaban manusia yang semakin maju ini. Apalagi kalau nggak beneran atau menganggap hidup ini main-main. Gue menghargai kalau ada orang yang memberi pernyataan hidup nggak usah dibawa berat, nyantai aja mah. Atau istilahnya menikmati hidup. Nggak salah juga kan?
         Di sekolah apalagi gue yang udah di bangku SMA nggak lagi disuapin materi-materi. Guru hanya sebagai fasilitator, siswa yang menjalankan aktivitas pembelajaran. Contohnya: presentasi Ekonomi tentang bank, OJK, LKBB, reksa dana dan lain-lain. That’s our job. Daily test and others. Thanks to my classmates, wheey they’re the amazing bestfriends for me! semoga ada temen sekelas gue yang baca ini :’))
Di lingkup dunia pendidikan Indonesia ada berbagai macam kurikulum yang ‘dijejali’ kepada siswanya untuk memahami materi dari tahun ke tahun. Yang baru-baru ini yaitu kurikulum 2013. Hayoo siapa aja nih yang kedapetan kurikulum 2013 kaya gue? Cung! Banyak keluh kesah persoalan kurikulum 2013 yang pernah gue baca di Twitter maupun Facebook.
Sungguh banyak materi yang harus kami lahap semester ini, materi kelas 11 dan kelas 12 pun ikut dimasukkan dalam materi mapel kurikulum 2013. Dan, kami semua kaget. Ternganga. Lelah. Tak berdaya. -_- gue sih positif thingking aja, mungkin para petinggi Depdiknas lebih mempersiapkan generasi kami menjadi generasi emas Indonesia dan menyiapkan Indonesia yang lebih baik.
Sekolah dan kurikulum memang sangat erat kaitannya. Seperti tidak dapat dipisahkan karena sekolah dan kurikulum adalah suatu kesatuan. Mumpung masih sekolah (khususnya SMA) seneng-senengin tuh sekolah, ceria tiap hari, rajin belajar dan ngerjain tugas-tugas. Gue yakin itu bakalan berguna banget buat kehidupan kita kelak. Memang, terkadang kita atau sebagian dari kita lalai dengan tugas-tugas yang diberikan guru dan malasmax belajar karena alasan capek ekskul atau yang lain. Gue sendiri juga gitu, kadang males banget kadang rajin ya rajin. Dan gue percaya setiap pelajar itu nggak bakal rajin terus atau males terus, passti ada rentang waktu dimana dia memang ingin serius demi masa depannya. Coba deh, kalau kita males inget-inget hal terburuk yang akan terjadi dengan kita di masa depan. Buat harapan atau target-target kalian yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 – 10 tahun, tulis di kertas dan ditempel di dinding kamar. Baca tulisan itu disaat malas menghampiri dan juga ingatlah usaha kedua orangtua kita yang sudah bersusah payah membiaya kehidupan kita. Jangan pernah deh nyakitin hati orangtua..
meraih mimpi, yuk :)

At last but not least, suatu saat nanti pasti ada salah satu atau malah mungkin sebagian mimpi-mimpi kita yang pernah kita tulis dikabulkan oleh Tuhan. Amin. Semoga kita selalu diberkati dan selalu dalam dekapan kasih Tuhan YME. Percaya dan bagi gue apa yang kita lakuin hari ini pasti akan berbuah di esok hari.

Be positive!
sumber gambar : google

2 comments:

  1. Bersusah-susah dulu deh sekarang, besok pasti akhirnya bisa dapet hasilnya :)

    ReplyDelete

Please don't be a silent reader! :) sepatah dua patah komentar dari kalian sangat berarti hehe. Terimakasih sudah membaca ya. Salam. -@Firdausaah